Apakah anda pernah membuang sampah di sungai? Hal tersebut harus
dihindari karena dapat merusak lingkungan sungai dan sekitarnya. Kita tak bisa
membayangkan jika masing-masing keluarga membuang tas plastik ke sungai, dan
kita tahu bahwa penduduk Indonesia terdiri dari jutaan penduduk sehingga
ditotal ada jutaan tas plastik di sungai dalam sehari. Lalu dalam setahun dan
berapa jumlahnya di seluruh dunia, maka kita bisa melihat dampak dari hal
tersebut, seperti banjir, banyak ikan yang punah dan masih beberapa dampak yang
tentu merugikan manusia itu sendiri
Beberapa alasan warga membuang sampah di sungai, adalah tidak
tersedianya tempat sampah di rumahnya, ikut-ikutan tetangganya untuk membuang
sampah ke sungai seakan-akan menjadi budaya, dan biaya pembuangan sampah di
sungai sangatlah murah jika dibandingkan dengan mengerjakan tukang kebersihan
untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Pada bulan Januari 2014, banjir melanda hampir seluruh wilayah Jakarta
dan sekitarnya. Hal ini disebabkan warga Jakarta yang suka membuang sampah ke
sungai dengan alasan lebih praktis. Akibatnya, warga harus mengungsi ke tempat
yang tidak terkena banjir. Dampak dari banjir Jakarta ini adalah kehilangan
harta yang ditinggal karena terbawa arus banjir, aktivitas warga menjadi
terhambat, warga menjadi kelaparan dan mudah terserang penyakit, bahkan banjir
ini juga merenggut banyak nyawa.
Secara umum, dampak dari membuang sampah ke sungai adalah :
·
Air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena pada aliran sungai
terhambat oleh tumpukan sampah
·
Pada musim hujan, banjir terjadi karena sungai tidak berfungsi dengan
baik.
·
Ikan-ikan pada spesies tertentu banyak yang punah karena jenis sampah
tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai
·
Kualitas air menjadi buruk disertai dengan bau yang tak sedap.
Cara penanggulangan warga agar tidak membuang sampah di sungai dengan
cara mendaur ulang sampah. Dengan cara ini, dapat menngurangi tumpukkan sampah
di sungai. Mendaur ulang sampah tidak hanya menguntungkan dari segi lingkungan,
tetapi juga dari segi ekonomi. Karena daur ulang sampah dan limbah berbahaya
dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya yang terkait dengan
pembelian bahan baku bagi perusahaan dan pengelolaan sampah bagi society. Dalam
hal ini perusahaan juga dapat mengambil manfaat dari citra "green
product" yang melekat pada produk mereka, serta citra perusahaan yang
memiliki usaha untuk melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang larangan untuk
membuang sampah di sungai. Seandainya ada warga yang membuang sampah di sungai,
warga harus dikenakan hukuman yang seberat-beratnya supaya dapat memberikan
efek jera bagi pelakunya.
Banyak sekali kerugian yang diakibatkan dari membuang sampah di sungai.
Akibatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang membuangnya namun harus
ditanggung masyarakat umum, hewan, ikan-ikan, dan pepohonan menjadi terganggu
sehingga bumi kurang layak untuk dihuni. Jadi mulai dari sekarang, kita harus
membuang pada tempatnya semoga dapat kita jaga lingkungan sekitar dan dapat
kita saksikan kembali birunya air sungai di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan kota-kota lainya di Indonesia dari Sabang
sampai Merauke.